THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Entri Populer

Sabtu, 21 Januari 2012

Bulan


Termenung menatap langit dikala senja
Burung camar menyapa dengan suaranya
Desir pasir bersama ombak di lautan
Membawa sejuta pengharapan

Ketika matahari harus meninggalkan
Semua sinar yang sirna sekejap mata
Bagaikan keindahan duniawi yang hanya sesaat

Kini tinggallah bulan sendiri
Walau seribu bintang telah menemani
Sang bulan menyadari
Bulan dan matahari tak kan pernah bersatu

Pengharapan


Ketika semua harapan telah sirna
Ketika semua beban berkecamuk menjadi satu
Ketika tak ada lagi yang dapat kau lakukan
Ketika semua telah hilang

Matahari pun seakan enggan meninggalkan
Terik yang menusuk kulit begitu terasa
Berjalan kearah yang tak menentu
Tanpa satu tujuan yang pasti

Segala resah merasuki dan menyelimuti
Inilah perjalanan tanpa akhir
Kini tinggallah dua kaki kecil
Sepasang kaki yang menjajaki hidup

Ibu


Dari semua mata yang memandang
Hanya ada satu mata yang memandang tulus
Dari semua telinga yang mendengar
Hanya ada satu telinga yang mendengar dengan ikhlas

Dari semua mulut yang berbicara
Hanya ada satu mulut yang mengatakan kebenaran
Ketika tak ada seorang pun yang tersisa
Hanya ada satu yang tersisa disisi

Teiring senyum  menyambut semua hati
Yang begitu terbuka mendoakan dan menuturkan harapan
Terima kasihku takkan pernah cukup
Atas semua kasih sayang dan jerih payahmu, ibu

Mengejar Mimpi


Mata masih terbuka
Perlahan buatku merasa penat
Malam masih panjang
Tapi buatku terasa singkat

Disini sunyi berharap tuk kembali
Tapi  impian yang telah lama kunanti telah menunggu
Jalan yang terbuka lebar kini telah menyempitkan dirinya
Semakin lama semakin sulit tuk kuraih

Hingga pagi menjelang tak kunjung terlihat
Dan kini  tinggallah aku sendiri
Terbang untuk mengejar matahari
Mengejar impian yang telah sirna